.
Tidak ada sinyal menjadi sesuatu yang sangat penting, karena dengan demikian tangan-tangan dan pikiran pemuda kita terhindar dari ancaman kehilangan fokus. Laut Selatan juga menjadi hal yang sangat penting karena di laut yang menghadap ke samudra lepas kita diingatkan pada keseluruhan wilayah republik ini yang sebagian besar adalah lautan.
.
Itu sebabnya kepada 500 lebih calon arsitek dari sekitar 100 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang berkumpul di desa ini kami sampaikan untuk menyelenggarakan TKI-MAI berikutnya di atas kapal, menjelajah Kepulauan Nusantara. Berangkat dari Jakarta, lalu ke Riau Kepulauan, Medan, menyebrang ke Banjarmasin, lalu menyebrang lagi Ke Makassar, Palu, Manado, Ternate, Papua, Banda Naira, Kupang, Sumba, Flores, Bima, Bali, lalu berakhir di Surabaya.
.
Membayangkannya saja sudah sangat "mengerikan". Pemuda-pemuda membangun keIndonesiaannya di dalam kapal, mengerti luas dan potensi negaranya. Melakukan pameran di atas kapal, seminar di atas kapal, dan konggres perserikatan pemuda juga dilakukan di atas kapal. Selama kurang lebih satu bulan, secara bergantian mereka memasak makanan-makanan khas daerah masing-masing untuk dinikmati semua peserta. Selama satu bulan mereka belajar bahasa yang berbeda, membahas kekayanan arsitektur yang berbeda-beda, dan membangun jejaring sejak dini.
.
Selebihnya kami takut untuk membayangkannya, karena ini pasti akan menjadi lompatan dan ledakan yang hebat bagi mahasiswa arsitektur. Calon-calon Arsitek yang akan menjaga negeri ini.
sumber : fb Rumah Intaran
0 komentar:
Post a Comment