Universitas Halu Oleo (UHO) saat ini menyediakan lahan untuk kebun raya seluas 22,8 hektar yang terletak di belakang Fakultas Teknik dengan konsep Ecoedutorisme.
Menurut Ketua Unit Pengelola Teknis (UPT) Zulfikar, kebun raya UHO juga membudidayakan tanaman obat-obatan, palem dan enau. Langkah awal yang dilakukan, lanjut Zulfikar, dengan mengeksplorasi anggrek Sulawesi yang bekerja sama dengan Kebun Raya Bogor dengan melatih sebanyak 30 mahasiswa pertanian, kehutanan, geologi, dan sosial budaya. “Dari Kebun Raya Bogor memberikan kami list sebanyak 200 jenis anggrek,” kata Zulfikar, Rabu (18/11/2015).
Dia berharap kepada mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan dapat mengetahui cara mengeksplorasi beberapa jenis tanaman dan bibit yang ditumbuhkembangkan, seperti tanaman obat yang sudah di Riset Tanaman Obat Jamu Tradisional (RESTOJA), Patiwala.
“Agar ditahu sumbernya dari mana, titik koordinatnya dimana, spesiesnya apa, semuanya harus jelas karena di kebun raya orang akan menjadikan tempat penelitian dalam hal ini mahasiswa bisa meneliti tanaman yang sudah ada di kebun raya, pendidikan dan tempat wisata,” jelasnya.
Hingga kini UHO masih melakukan pengembangan tentang pembuatan master plan untuk menentukan tema dan blok. “Pembagian tema kebun raya UHO masih dibantu Kebun Raya Bogor dalam melakukan survei kondisi air dan tanah,” katanya.
btw ecoedutorisme itu apa yah? sy cari di google kok gak ada. jangan2 istilah baru nih. pantas saja jadi yg pertama, hehehe
ReplyDeleteecoedutorisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya, ekonomi masyarakat lokal, serta pembelajaran dan pendidikan.
ReplyDelete