krisis indentitas bagian dari wujud melemahnya pendidikan maupun praksis kebudayaan yang jarang bahkan tak pernah diakui. cerminannya dapat teridentifikasi dari ketidakmampuan mendongkrak kepedulian lembaga,mahasiswa dan masyarakat dalam upaya pelestarian maupun kreativitas yang beridentitas.
Tidaklah berlebihan jika upaya identifikasi, kreativitas dan pelestarian bagian dari suatu keharusan pada saat kita berada dimasa kekinian yang bergumul dengan cepatnya perubahan kebudayaan pada ranah 'akibat teknologi' kesejagadan.
disaat bersamaan tanpa menyadari kita mengalami gagap terhadap gelombang budaya baru yang menerkam apalagi mengarah untuk merumuskan arah dari kebudayaan itu.
maka dari itu,event yang dikemas melalui workshop, dengan tema "back to culture" menurut saya menjadi tema yang tepat dan event yang tepat sebagai pemicu untuk lebih mengenal "genius loci" sultra. wujud aktualisasi, keluar dari zona-zona nyaman dalam mengasah kajian ilmu pengetahuan yang tidak berhenti sebagai "follower semata akan tetapi sudah saatnya sebagai "trendseter", kepekaan dan kiranya sebagai secerca upaya mereka "mahasiswa arsitektur sultra" untuk lebih menyelami juga memetakan tradisi, budaya serta alam dan lingkungan. dimana mereka berada dari gelombang budaya-budaya baru yang belum jelas arah dan polanya. mengingat hakikat identitas bagian dari upaya pemuliaan martabat manusia. untuk kita bahkan dunia yang lestari!!!
salam MAI, JABAT ERAT
KONTRIBUTOR : Shalim T. Ry
0 komentar:
Post a Comment