Bapak ibu adik2 kakak2 semua.
Saya berprofesi sebagai #arsitek.
Sudah ratusan (calon) proyek #rumahtinggal saya terima sejak tahun 2000.
Sangat banyak dari mereka yang sudah coba2 bangun sendiri tanpa arsitek.
Lalu gagal atau ragu.
Datang pada saya.
Minta diteruskan seperti karya2 kami yang menurutnya inspiratif dan bagus.
Dari semua yang seperti itu...hampir semuanya saya tolak. Kecuali berani bongkar total mulai dari nol.
Meneruskan yang tidak terencana dengan baik itu bencana. Hasilnya ya gitu deh.
Bongkar total / banyak artinya apa? Pemborosan gila2an.
Jauh lebih mahal drpd bayar arsitek mahal sejak semula.
Bapak ibu adik kakak.
Rumah itu bakal dihidupi setiap hari puluhan tahun.
Mengapa ragu membayar jasa desain? Mengapa terlalu berhemat di bagian yang justru harusnya sangat perlu memilih2 arsitek. kalau bisa yang paling disukai.
Biarkan arsitek yang pusing menghemat biaya pembangunan.
Karena rumah yang dihidupi puluhan tahun itu seumpama pasangan suami/istri yang hidup bersama selamanya.
Lagipula. Desain itu bukan matematika.
Sejuta kemungkinan desain dengan sejuta kemungkinan kualitas ruang untuk hanya 1 rumah saja berukuran 21 m2. Apalagi lbh besar. Apalagi anggaran lbh longgar.
Bahkan matematika saja tidak selalu hanya 1 jawaban.
Kata si arga anak saya.....'ayah 1+1 berapa?'
2. 'Bukan.'
'1+1 = jendela'
Ingin rumah asik?
Carilah pendamping arsitek yang baik.
Sangat banyak.
Boleh nawar.
Tapi arsitek yang bahagia akan membuat desain yang jauh lebih baik.
SUMBER : YU SING
Surat yg perlu dipertimbangkan bagi pencari rumah, Arsitek dididik bukan hanya membuat bangunan, tetapi bagaimana ruang2 yg dibuat bisa bagus alurnya, tata letak perabotnya serta indah dipandang sekaligus nyaman ditinggali... dan yg penting lagi "Customize"
ReplyDelete