AYO BERBAGI INFO MU..!

KABAR TERBARU DAN TERKINI DI HaiArsitk

7 Engineer Indonesia yang Paling Berpengaruh

Ada yang mengatakan bahwa negara ini dibangun oleh Insinyur Sipil. Dari sejak kemerdekaan sampai sekarang ilmu yang ditinggalkan oleh Belanda ini telah mewarnai kehidupan kita. Bendungan, jalan, jembatan, gedung-gedung tinggi, saluran irigasi, pelabuhan semuanya menggunakan jasa para pahlawan ini. Tidak jarang mereka juga berkiprah di bidang lain. berikut ini adalah kehidupan 7 insinyur sipil yang paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.

7. Ir. Sutami (1928-1980)

Ir. Sutami (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 19 Oktober 1928 – meninggal di Jakarta, 13 November 1980 pada umur 52 tahun) adalah seorang insinyur sipil yang pernah menjabat Menteri Pekerjaan Umum Indonesia. Ia sudah menjadi Menteri sejak tahun 1964 pada Kabinet Dwikora I masa pemerintahan Presiden Soekarno sebagai Menteri Negara diperbantukan pada Menteri Koordinator Pekerjaan Umum dan Tenaga untuk urusan penilaian konstruksi hingga tahun 1978 pada Kabinet Pembangunan II masa pemerintahan Presiden Soeharto selama 13,5 tahun. Ir. Sutami adalah Menteri Pekerjaan Umum “terlama” dengan masa jabatan selama 12 tahun pada 6 kabinet dihitung sejak menjabat Menteri Koordinator Kompartimen Pekerjaan Umum dan Tenaga pada Kabinet Dwikora II (22 Februari 1966).

Ir. Sutami yang membantu menghitung konstruksi bangunan Gedung MPR/DPR adalah lulusan Teknik Sipil ITB tahun 1956, sudah terkenal cerdas sejak menempuh pendidikan dasar dan menengah di Solo, salah satunya di SMA Negeri 1 Surakarta. Ketika menjadi Direktur Hutama Karya (1961-1966), ia menjadi pimpinan pusat proyek pembangunan Jembatan Ampera di Sungai Musi,Palembang. Dia juga memelopori penggunaan konstruksi beton pratekan saat membangun Jembatan Semanggi. Menteri PU dan Tenaga Listrik pada 1973-1978 ini lahir pada 1928 dan tutup usia pada 13 November 1980.
Namanya diabadikan menjadi sebuah waduk di Kabupaten Malang yakni Waduk Ir. Sutami.

6. Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati (1931 – )

Insinyur Sipil ini adalah penemu konstruksi sosrobahu dimana dengan konstruksi tersebut jalan layang dapat dibuat tanpa menggangu lalu lintas di bawahnya. Putra Bali ini lahir di Ubud, 3 Mei 1931. Lulus dari ITB pada tahun 1962 dan mendapat gelar doktor dari UGM pada tahun 1996. Beliau meniti karir di kontraktor Hutama Karya dan menemukan konstruksi Sosrobahu saat bekerja disana. Yang menarik adalah angka tekanan sosrobahu yang ditemukannya yaitu 78 kg/cm2 diakuinya adalah wangsit dari Yang Maha Kuasa. Dan sampai sekarang angka itu tetap digunakan dengan tepat.

5. Prof. Dr. Ir. Wiratman Wangsadinata (1935 – )

Ir. Wiratman Wangsadinata dianggap sebagai salah satu pendorong ilmu Sipil Indonesia yang paling terkemuka. Ia lahir di Jakarta pada tahun 1935 dan lulus dari ITB tahun 1960. Pria yang sudah mengerjakan ribuan proyek dari bangunan tinggi sampai waduk inilah yang mencetuskan peraturan gempa Indonesia. Saat ini ia merupakan Profesor Emeritus di Universitas Tarumanegara dan mengepalai Konsultan Wiratman & Associates yang sudah mengerjakan lebih dari 4100 proyek di seluruh Indonesia. Ia juga telah diberikan penghargaan dari ASEAN untuk pencapaiannya di bidang teknik. Saat ini ia sedang gencar mendesain dan mendorong pembangunan Jembatan Selat Sunda.

4. Prof. Ir. R.M Sedyatmo (1909-1984)

Insinyur Sipil ini adalah penemu Pondasi Cakar Ayam. Pondasi ini memungkinkan berbagai struktur jalan, landas pacu dan pondasi menara transmisi untuk dapat dibangun di tanah yang lunak. Awalnya desainnya dipergunakan untuk Apron Bandara Juanda, Polonia dan Soekarno-Hatta dan menyebar ke segala bidang. Lulusan ITB tahun 1934 (dahulu THS: Technische Hogescholl) ini diabadikan namanya menjadi nama jalan tol di utara Jakarta. Pondasi Cakar Ayam sudah dipatenkan di 11 negara dan saat ini dimodifikasi oleh dosen-dosen dari UGM.

3. Ir. H Djuanda Kartawidjaja (1911-1963)

Ternyata nomor tiga dalam daftar kita dikenal banyak orang bukan karena kiprahnya di dalam ilmu teknik sipil namun deklarasinya yang terkenal yang mengumumkan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan. Dengan berani dia mengumumkan kepada dunia (Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957) bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian dari perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia. Deklarasi ini sangat penting bagi bangsa Indonesia dan mengharumkan namanya sebagai salah satu Pahlawan kita. Pria yang pernah menjabat Perdana Menteri ini lahir di Tasikmalaya 14 Januari 1911 ia lulusan dari ITB saat masih bernama THS.

2. Prof. Dr.(HC) Ir. Rooseno Suryohadikusumo (1908-1996)

Ia dijuluki Bapak Beton Indonesia dan mungkin saja insinyur sipil paling berjasa dalam pengembangan ilmu ini di Indonesia. Ia ikut mendirikan fakultas teknik UGM dan UI selain menjadi guru besar ITB. Ia mendorong penggunaan beton di Indonesia sebagai bahan bangunan utama karena bahan bakunya sangat melimpah di Indonesia. Terlibat dalam proyek Masjid Istiqlal, Monumen Nasional, dan Hotel Indonesia, ia juga terlibat rehabilitasi Candi Borobudur. Bersama Prof. Wiratman ia menjadi pendiri Persatuan Insinyur Indonesia. Mungkin yang tidak dikenal oleh kita semua adalah bahwa ia pernah mendirikan biro konsultan bersama Ir. Soekarno, presiden pertama Indonesia. Ia juga pernah menjabat menteri perhubungan dan menteri pekerjaan umum. Ia juga pernah menjadi direktur Freysinnet. Pria lulusan THS ini lahir pada tanggal 2 Agustus 1908. Tanpa dirinya teknik sipil di Indonesia tidak akan berkembang seperti sekarang ini.

1. Ir. Sukarno (1901-1970)

Mungkin ada yang mempermasalahkan apakah Soekarno itu Insinyur Sipil atau Arsitek, namun di jaman dahulu kedua profesi tersebut sulit dipisahkan. Ia sendiri bergelar Civile Ingeniuer. Siapa yang tidak tahu Sukarno, Presiden pertama, pejuang kemerdekaan, pencinta wanita, seorang pribadi yang tanpanya mungkin saja Indonesia tak akan pernah ada. Bila menjelaskan mengenai dirinya sepuluh buku pun tidak akan cukup. Sesuai dengan tema, ada beberapa bangunan yang ia desain seperti Hotel Preanger di Bandung, rumah-rumah tinggal, Jembatan di Magelang. Dan pada masa pemerintahannya ia menginstruksikan pendirian UI dan fakultas teknik UGM, mendorong pengembangan ilmu sipil dan memerintahkan pembangunan proyek-proyek yang sampai saat ini menjadi ikon Indonesia.
sumber : alsi-itb.org
sumber : https://ristekhimatesil.wordpress.com/2014/05/12/7-insinyur-sipil-indonesia-paling-berpengaruh/
SHARE

About Unknown

    Berikan Tanggapanmu...!
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment

JASA DESAIN & RENOVASI RUMAH DI KOTA KENDARI