Teman saya Triyatni Martosenjoyo memposting Foto ini, dengan judul: Mesin-mesin raksasa ini membuat lingkungan laut rusak jauh lebih cepat.
Mendukung posting beliau, lalu saya comment, kata saya, “Judulnya REKLAMASI... Arsitek biasanya suka tuh... Makanya saya pernah dengar statement bahwa Arsitek masa kini sering jadi "jongos" Kapitalis Jahat untuk merusak lingkungan...”
Teman saya tadi, beliau itu Arsitek, Dosen dan pengamat sosial,
menimpali, katanya, mereka (arsitek-arsitek itu) bilang itu (bagus)
seperti Singapura
Yaah.. biasa laah.. ada arsitek-arsitek yang tergila-gila sama Singapura.. kaguuum banget sama Singapura.. sementara orang Singapura pengeeen banget tinggal di alam natural Indonesia..
Sering Arsitek tidak sadar bahwa mereka hanya akan menjadi "jongos" dalam proses perencanaan.. dibayar murah...
Keuntungannya dinikmati oleh pemodal (kapitalis).. hasilnya dibeli dan dinikmati segelintir orang...
Si Arsitek dan keluarganya, kerabatnya dapat apa??.. kebanggaan bahwa dia yang merencanakan bangunan ini dan itu... (yang NB merusak lingkungan)
Apa betul dia yang merencanakan??.. tidak lah.. kita tahu lah prosesnya membangun obyek raksasa... Arsitek hanya pesuruh sebagai juru gambar... maaf ya.. hanya pesuruh.. tidak bisa memasukkan ide nya sedikitpun yang bertentangan dengan keinginan si Pemodal... itu lah dunia nyatanya.. bagi yang belum tahu.. he he hee...
Kalau mau lebih jelas bagi-bagi keuntungan nya, sesuai dengan PARETO RULES, maka urut-urutannya kira-kira begini:
Dari 100% Keuntungan
Pemodal dapat 80% dari keuntungan
Sisanya 20% untuk Direksi, Petinggi & Pekerja Developer
Dari 20% sisa tadi,
80% (atau =16%) dishare diantara Para Direksi
Sisanya, 20% (atau = 4%) di share diantara Pelaksana Proyek
Dari 20% (atau = 4%) tadi,
80% (atau = 3%) dishare diantara Para Project Manager
Sisanya, 20% (atau = 1%) di share diantara Para Pekerja Proyek, yaitu, Termasuk: Team Leader, Arsitek, Asisten, Tenaga Ahli, Mandor, Kepala Tukang, dst. yang tentunya terdistribusi secara proporsional
Nah.. Bagi-bagi keuntungan itu kan equal dengan kontribusi masing-masing dalam mewujudkan fisik dan operasional obyek proyek…
Dari sini kita melihat bahwa Arsitek, seperti juga Akuntan, Ekonom, Bankir, Marketers, yang terlibat, ternyata adanya di kelas bawah dari Proyek raksasa..
Nah dari sini, mari kita berpikir.. siapa yang kita bela?
- Si Kapitalis yang merusak Lingkungan,.. atau
- Masyarakat banyak & Lingkungan Hidup yg diperkosa,.. atau
- Ego kita, yang menyangka diri kita hebat?.. atau
- Sekedar mulut Keluarga kita yang butuh makan?
He he hee.. Selamat Datang di Dunia Nyata…
Sumber : Astra I. Eisenring
Yaah.. biasa laah.. ada arsitek-arsitek yang tergila-gila sama Singapura.. kaguuum banget sama Singapura.. sementara orang Singapura pengeeen banget tinggal di alam natural Indonesia..
Sering Arsitek tidak sadar bahwa mereka hanya akan menjadi "jongos" dalam proses perencanaan.. dibayar murah...
Keuntungannya dinikmati oleh pemodal (kapitalis).. hasilnya dibeli dan dinikmati segelintir orang...
Si Arsitek dan keluarganya, kerabatnya dapat apa??.. kebanggaan bahwa dia yang merencanakan bangunan ini dan itu... (yang NB merusak lingkungan)
Apa betul dia yang merencanakan??.. tidak lah.. kita tahu lah prosesnya membangun obyek raksasa... Arsitek hanya pesuruh sebagai juru gambar... maaf ya.. hanya pesuruh.. tidak bisa memasukkan ide nya sedikitpun yang bertentangan dengan keinginan si Pemodal... itu lah dunia nyatanya.. bagi yang belum tahu.. he he hee...
Kalau mau lebih jelas bagi-bagi keuntungan nya, sesuai dengan PARETO RULES, maka urut-urutannya kira-kira begini:
Dari 100% Keuntungan
Pemodal dapat 80% dari keuntungan
Sisanya 20% untuk Direksi, Petinggi & Pekerja Developer
Dari 20% sisa tadi,
80% (atau =16%) dishare diantara Para Direksi
Sisanya, 20% (atau = 4%) di share diantara Pelaksana Proyek
Dari 20% (atau = 4%) tadi,
80% (atau = 3%) dishare diantara Para Project Manager
Sisanya, 20% (atau = 1%) di share diantara Para Pekerja Proyek, yaitu, Termasuk: Team Leader, Arsitek, Asisten, Tenaga Ahli, Mandor, Kepala Tukang, dst. yang tentunya terdistribusi secara proporsional
Nah.. Bagi-bagi keuntungan itu kan equal dengan kontribusi masing-masing dalam mewujudkan fisik dan operasional obyek proyek…
Dari sini kita melihat bahwa Arsitek, seperti juga Akuntan, Ekonom, Bankir, Marketers, yang terlibat, ternyata adanya di kelas bawah dari Proyek raksasa..
Nah dari sini, mari kita berpikir.. siapa yang kita bela?
- Si Kapitalis yang merusak Lingkungan,.. atau
- Masyarakat banyak & Lingkungan Hidup yg diperkosa,.. atau
- Ego kita, yang menyangka diri kita hebat?.. atau
- Sekedar mulut Keluarga kita yang butuh makan?
He he hee.. Selamat Datang di Dunia Nyata…
Sumber : Astra I. Eisenring
Save The Most Architect
ReplyDeletehttp://www.architecture-consultants.com