Warning, this is a long statement..
Baca baca wall FBnya anak arsitek UHO, sebagian besar berduka karena salah satu alumni D3 arsitektur meninggal dunia. Liat fotonya kayaknya almarhum anak ini lulusnya baru tahun kemaren, dan kalau tidak salah saya sempat nguji ujiannya. Kabarnya meninggal karena sakit. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga amal ibadah almarhum diterima disisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Jadi ingat dulu ada teman seangkatan juga yang meninggal selepas sarjana karena sakit yang dibawa dari masa kuliahnya. Ada juga yang sakit keras, sampai lumpuh saat mnyelesaikan TAnya, tapi Alhamdulillah sekarang sudah sehat.
Kuliah di Arsitek itu keras dek, tugasnya bejibun, dikerja, asistensi, dicoret, stres, revisi, dikerja, asistensi, revisi lagi, mata berkaca kaca, dikerja lagi, asistensi, stres. Tidak usah ngeluh, itu konsekuensi, sekalian latihan mental. Asal pintar bagi waktu, tekun dan rajin membaca buku tidak bakal kena revisi berulang ulang. Belum lagi masa kuliah banyak yang pengen eksis dan nyari jati dirinya, keliling kiri kanan, minta izin ortu kerja tugas tapi keluyuran nongkrong. Atau bilangnya begadang kerja tugas gambar depan laptop tapi ternyata nonton drama Korea.
Sering saya bilang ke mahasiswa semester awal, kebanyakan nanti pas semester 4 5 6 7, jarang tidur, jarang mandi, jarang ganti baju, banyak pake parfum, banyak minum kopi, jarang makan, banyak ngemil, yg ngerokok tambah menjadi jadi. Pola hidup yg tidak sehat, jangan dicontoh.
Kuliah santai saja, kalaupun harus ngulang mata kuliah atau ikut SP tidak masalah, it's normal. Sy juga pernah mengulang 3 mata kuliah. Tidak usah paksakan IPK sampai 4, yang penting di atas 3 insyaAllah sudah bisa dipake melamar kerja atau lanjut sekolah lagi, atau mau dipake melamar anak orang juga sudah bisa,, eaa.. Tidak usah juga harus cepat selesai kayak fakultas sebelah yang s1 3,5 tahun sudah pakai toga dan salaman sama Rektor.Di Arsitek s1 3,5 tahun atau d3 2 tahun itu idealnya masih menerawang bagaimana caranya dapat judul aneh dan langka biar bisa lolos ujian proposal. Slow but sure guys.
Lanjut, kurangi gerakan tambahan di luar kampus, kalau ada waktu lowong lebih baik istirahat tidak usah setiap minggu ke tracking mangrove bungkutoko, tiba disana juga ujung2nya cuman selfie, bukan mengamati penataan kawasannya. Kesehatan itu investasi besar anak arsitek, terapkan pola hidup sehat dari bangku kuliah, biar tidak menyesal kelak. Tidak ada gunanya IPK tinggi atau cepat sarjana kalau ujung-ujungnya sakit, tidak bisa berkarya dan bekerja.
Satu lagi, ajal tidak mengenal usia, persiapkan amal ibadahmu sebaik-baiknya.
Lastly, mungkin agak panjang statusnya tp semoga bisa dijadikan bahan renungan..
sumber : Beranda FB Belinda Amri ( Dosen Arsitektur UHO )
Baca baca wall FBnya anak arsitek UHO, sebagian besar berduka karena salah satu alumni D3 arsitektur meninggal dunia. Liat fotonya kayaknya almarhum anak ini lulusnya baru tahun kemaren, dan kalau tidak salah saya sempat nguji ujiannya. Kabarnya meninggal karena sakit. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga amal ibadah almarhum diterima disisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Jadi ingat dulu ada teman seangkatan juga yang meninggal selepas sarjana karena sakit yang dibawa dari masa kuliahnya. Ada juga yang sakit keras, sampai lumpuh saat mnyelesaikan TAnya, tapi Alhamdulillah sekarang sudah sehat.
Kuliah di Arsitek itu keras dek, tugasnya bejibun, dikerja, asistensi, dicoret, stres, revisi, dikerja, asistensi, revisi lagi, mata berkaca kaca, dikerja lagi, asistensi, stres. Tidak usah ngeluh, itu konsekuensi, sekalian latihan mental. Asal pintar bagi waktu, tekun dan rajin membaca buku tidak bakal kena revisi berulang ulang. Belum lagi masa kuliah banyak yang pengen eksis dan nyari jati dirinya, keliling kiri kanan, minta izin ortu kerja tugas tapi keluyuran nongkrong. Atau bilangnya begadang kerja tugas gambar depan laptop tapi ternyata nonton drama Korea.
Sering saya bilang ke mahasiswa semester awal, kebanyakan nanti pas semester 4 5 6 7, jarang tidur, jarang mandi, jarang ganti baju, banyak pake parfum, banyak minum kopi, jarang makan, banyak ngemil, yg ngerokok tambah menjadi jadi. Pola hidup yg tidak sehat, jangan dicontoh.
Kuliah santai saja, kalaupun harus ngulang mata kuliah atau ikut SP tidak masalah, it's normal. Sy juga pernah mengulang 3 mata kuliah. Tidak usah paksakan IPK sampai 4, yang penting di atas 3 insyaAllah sudah bisa dipake melamar kerja atau lanjut sekolah lagi, atau mau dipake melamar anak orang juga sudah bisa,, eaa.. Tidak usah juga harus cepat selesai kayak fakultas sebelah yang s1 3,5 tahun sudah pakai toga dan salaman sama Rektor.Di Arsitek s1 3,5 tahun atau d3 2 tahun itu idealnya masih menerawang bagaimana caranya dapat judul aneh dan langka biar bisa lolos ujian proposal. Slow but sure guys.
Lanjut, kurangi gerakan tambahan di luar kampus, kalau ada waktu lowong lebih baik istirahat tidak usah setiap minggu ke tracking mangrove bungkutoko, tiba disana juga ujung2nya cuman selfie, bukan mengamati penataan kawasannya. Kesehatan itu investasi besar anak arsitek, terapkan pola hidup sehat dari bangku kuliah, biar tidak menyesal kelak. Tidak ada gunanya IPK tinggi atau cepat sarjana kalau ujung-ujungnya sakit, tidak bisa berkarya dan bekerja.
Satu lagi, ajal tidak mengenal usia, persiapkan amal ibadahmu sebaik-baiknya.
Lastly, mungkin agak panjang statusnya tp semoga bisa dijadikan bahan renungan..
sumber : Beranda FB Belinda Amri ( Dosen Arsitektur UHO )
0 komentar:
Post a Comment