Mengambil filosofi unsur penyusun tubuh manusia 80 persen tubuh manusia berasal dari air, Bupati Wakatobi Hugua bangun Islamic Center sekaligus Masjid raya Wakatobi bernama Islamic Center Al-Qausyar Kabupaten Wakatobi, diatas laut.
"Islamic Center sekaligus Masjid raya Wakatobi ini, kita bangun di atas laut, karena hampir 80 persen tubuh kita berasal dari air, jadi jika yang mulia meantuu (tokoh Adat) Liya, meantuu Wanci, meantuu Mandati dan meantuu Kapota, izinkan saya untuk memberikan nama Masjid ini, saya namakan Islamic Center Al- Qausyar Kabupaten Wakatobi," kata Hugua dalam peletakan batu pertama pembangunan Islamic Center.
Usulan Hugua untuk menamakan Islamic Center yang dibangun di atas lahan 1,25 hektar ini pun disepakati oleh empat meantuu yang ada di Wangiwangi dan para tokoh masyarakat yang hadir dalam peletakan batu pertama Islamic Center Al-Qausyar Kabupaten Wakatobi ini.
Lanjut Hugua, selama masa kepemimpinannya sudah 142 masjid telah di berbaiki, termasuk masjid yang baru dibangun, hingga saat ini sudah tidak ada lagi masjid yang terbuat dari papan.
"Alhamdulillah pembangunan tempat spiritual di masa jabatan saya sudah merata, masalah keamanan dan ketertiban bahkan pencurian pun jarang kita dengar. Jadi ini bertanda bahwa pembangunan maju dan peradabannya maju," klaim Ketua DPD PDIP Sultra ini.
Hal senada juga diungkapkan Sekda Wakatobi, Sudjiton. Menurutnya ide pembangunan Islamic Center ini merupakan implementasi dari visi besar Wakatobi yaitu terwujudnya surga nyata bawah laut dipusat segitiga karang dunia, yang dikelola dalam dua sektor pembangunan utama yaitu sektor Kelautan dan Perikanan serta Sektor Pariwisata Budaya.
"Jadi budaya itulah yang menjadi simbol strategi untuk pembangunan Masjid, karena sejarah Wakatobi adalah basis islam, sehingga menjadi ironis jika jika di Wakatobi tidak ada pembangunan peradaban Islam." tutur Sudjiton.
Lanjut Sudjion dari luas tanah 1,25 hektar ini yang akan menjadi fisik bangunan hanyalah sekitar 25 persen saja sedangkan 75 persennya merupakan ruang terbuka hijau.
"Bangunan Islamic Center ini terdiri dari dua lantai, lantai pertama akan di jadikan ruang serbaguna untuk aktifitas keagamaan seperti ruang seminar, ruang pernikahan, ruang pertemuan dan keagamaan, gedung pengelola dan perpustakaan, kemudian pada lantai dua khusus untuk tempt sholat," ucap Sudjiton.
Ia juga menjelaskan, pada laintai dua bisa menampung 3.500 jamaah dan lantai bawa bisa menampung 1.500 jamaah dan jika pada sholat idul fitri atau idul adha islamic center ini bisa menampung 100 ribu jamaah jika dipakai dengan pelataran islamic center ini, karena rancangan islamic center ini di proyeksi untuk kebutuhan Wakatobi di 100 tahun kedepan.
SULTRAKINI.com
"Islamic Center sekaligus Masjid raya Wakatobi ini, kita bangun di atas laut, karena hampir 80 persen tubuh kita berasal dari air, jadi jika yang mulia meantuu (tokoh Adat) Liya, meantuu Wanci, meantuu Mandati dan meantuu Kapota, izinkan saya untuk memberikan nama Masjid ini, saya namakan Islamic Center Al- Qausyar Kabupaten Wakatobi," kata Hugua dalam peletakan batu pertama pembangunan Islamic Center.
Usulan Hugua untuk menamakan Islamic Center yang dibangun di atas lahan 1,25 hektar ini pun disepakati oleh empat meantuu yang ada di Wangiwangi dan para tokoh masyarakat yang hadir dalam peletakan batu pertama Islamic Center Al-Qausyar Kabupaten Wakatobi ini.
Lanjut Hugua, selama masa kepemimpinannya sudah 142 masjid telah di berbaiki, termasuk masjid yang baru dibangun, hingga saat ini sudah tidak ada lagi masjid yang terbuat dari papan.
"Alhamdulillah pembangunan tempat spiritual di masa jabatan saya sudah merata, masalah keamanan dan ketertiban bahkan pencurian pun jarang kita dengar. Jadi ini bertanda bahwa pembangunan maju dan peradabannya maju," klaim Ketua DPD PDIP Sultra ini.
Hal senada juga diungkapkan Sekda Wakatobi, Sudjiton. Menurutnya ide pembangunan Islamic Center ini merupakan implementasi dari visi besar Wakatobi yaitu terwujudnya surga nyata bawah laut dipusat segitiga karang dunia, yang dikelola dalam dua sektor pembangunan utama yaitu sektor Kelautan dan Perikanan serta Sektor Pariwisata Budaya.
"Jadi budaya itulah yang menjadi simbol strategi untuk pembangunan Masjid, karena sejarah Wakatobi adalah basis islam, sehingga menjadi ironis jika jika di Wakatobi tidak ada pembangunan peradaban Islam." tutur Sudjiton.
Lanjut Sudjion dari luas tanah 1,25 hektar ini yang akan menjadi fisik bangunan hanyalah sekitar 25 persen saja sedangkan 75 persennya merupakan ruang terbuka hijau.
"Bangunan Islamic Center ini terdiri dari dua lantai, lantai pertama akan di jadikan ruang serbaguna untuk aktifitas keagamaan seperti ruang seminar, ruang pernikahan, ruang pertemuan dan keagamaan, gedung pengelola dan perpustakaan, kemudian pada lantai dua khusus untuk tempt sholat," ucap Sudjiton.
Ia juga menjelaskan, pada laintai dua bisa menampung 3.500 jamaah dan lantai bawa bisa menampung 1.500 jamaah dan jika pada sholat idul fitri atau idul adha islamic center ini bisa menampung 100 ribu jamaah jika dipakai dengan pelataran islamic center ini, karena rancangan islamic center ini di proyeksi untuk kebutuhan Wakatobi di 100 tahun kedepan.
SULTRAKINI.com
0 komentar:
Post a Comment